PARAMETERTODAY, Jakarta – Germo kawakan berinisial AC dalam menjaga kualitas dan kwantitas anak asuhannya (Cabe cabeannya). Selain melakukan perawatan prima di tempat penampungan, AC juga menyiapkan Tim untuk “Hunting” anak baru di daerah.
Hal itu dikemukakan Narasumber terpercaya kepada Media ini, beberapa waktu lalu. Ketika dimintai komentarnya terkait, upaya Germo AC menjaga mutu dan cara Germo AC mendapatkan “Cabe cabean “ nya.
Menurut Narasumber, Germo AC memiliki Tim khusus yang ditugasi untuk “ Hunting” wanita wanita muda di berbagai daerah. Dalam aksinya. Tim ini harus mampu meyakinkan para gadis belia dengan berbagai cara. Sehingga, para gadis itu, bersedia direkrut.
Selanjutnya kata Narasumber, para gadis yang bersedia bergabung, akan diikat dengan sebuah surat perjanjian bermaterai. Sebagian besar mereka berasal dari keluarga yang tidak mampu, buta terhadap hukum, Minim pendidikan, namun punya ambisi besar untuk mengubah keadaan ekonomi keluarga ke jenjang yang lebih baik.
Surat Perjanjian kontrak dibuat guna antisipasi hal hal yang tidak diinginkan. Sehingga, mereka tidak akan bisa kabur dari Germo AC. Jika sudah menyepakati isi surat perjanjian maka selanjutnya, mereka bisa diboyong ke Jakarta.
Lalu, setelah diangkut ke ibu kota, DKI Jakarta. Mereka akan ditempatkan di tempat penampungan yang berada di sejumlah titik di Ibu kota DKI Jakarta. Selanjutya diberikan pembekalan pendidikan dan latihan dengan materi yang tentunya disesuaikan dengan pekerjaan sesunguhnya yakni, menjadi pekerja seks komersil (PSK).
Para kaum hawa yang seyogianya menjadi seorang ibu dari generasi penerus bangsa ini divermak menjadi wanita tuna susila yang setiap saat harus siap memuaskan nafsu birahi para pria hidung belang di hotel dan di tempat hiburan mitra bisnis Germo AC.
Dari pekerjaan haram dan hina ini, mereka dapat bayaran yang tidak setimpal. Karena, sesungguhnya mereka hanya budak seks yang diasuh untuk memperkaya Germo kawakan inisial AC. Para kaum hawa itu sejatinya dijadikan sebagai mesin untuk mencetak uang bagi Germo AC.
Seperti Hotel HKC di kelapa gading, Jakarta Utata. Di Hotel CL di bilangan Pasar Baru, Jakarta Pusat, di MA di bilangan Gajah Mada, Jakpus, di Salah satu SPA, GS, di salah satu kompleks tempat hiburan di bilangan jalan P. Jayakarta dan lain lain.
Usai bekerja sepanjang malam ( Pukul 20.00-03.00) mereka diboyong ke tempat penampungan. Selama di penampungan, mereka harus ikut aturan. Kebebasan mereka sangat terbatas. Ibarat terpasung dan pasungnya hanya bisa dilepas sesuai kehendak seorang bos, yang dalam hal ini Germo inisial AC. Bahkan mereka juga tidak bisa bebas bertemu anggota keluarga dan orang tua mereka.
Bahkan, sewaktu waktu jika mereka sudah tidak lagi dipakai Germo AC, mereka juga dengan mudah dipulangkan ke daerah asal mereka. Dalam tulisan selanjutnya, Media ini akan mengungkap Modus, harga mereka dibooking serta jumlah upah mereka dari Germo AC. Bersambung…
