PARAMETERTODAY, Jakarta – Mafia penadah minyak goreng curah curian berinisial SIL secara terang terangan melakukan aksi permufakatan jahat bersama para oknum sopir tangki minyak goreng curah di pangkalan miliknya di bilangan Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Oknum berinisial SIL berperan sebagai penadah minyak goreng curah curian. Sedangkan para oknum Sopir minyak tangki berperan sebagai pencuri minyak goreng curah. Untuk memuluskan aksi kejahatannya, SIL menyewa sebidang lahan kosong untuk dijadikan sebagai tempat atau pangkalan minyak goreng curah curian.
Pangkalan ini dipagari seng setinggi 1,5 Meter, agar permufakatan jahat antara oknum sopir mobil tangki dengan SIL tidak bisa diendus aparat keamanan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini di lapangan menyebutkan, bahwa SIL sudah tergolong lama menekuni bisnis haram ini. SIL juga mempekerjakan sejumlah orang untuk membantunya di pangkalan. Sejumlah orang ini berperan sesuai bidang masing – masing. Tidak sampai di situ saja. Mafia penadah minyak goreng curah curian, SIL juga diduga kuat melakukan koordinasi dengan sejumlah oknum aparat keamanan .
Hal ini dilakukan SIL guna memuluskan aksi persekongkolan jahatnya bersama para oknum Sopir mobil tangki minyak goreng yang mencuri minyak milik perusahaan tempatnya bekerja. Salah seorang anak buah SIL berinisial SITU didaulat untuk mengurusi Koordinasi di pangkalan.
Adapun Modus operandi aksi kejahatan yang dilakukan oleh Mafia Penadah Minyak goreng curah curian berinisial SIL ini adalah, menggiring para oknum sopir mobil tangki minyak goreng untuk menjual minyak yang mereka curi ke SIL. Jika telah tercapai kesepakatan harga dan jumlah minyak goreng yang akan jual, maka oknum sopir tangki minyak goreng melaju ke pangkalan SIL untuk “Kencing”.
Selanjutnya, eksekusi atau penyedotan minyak dari mobil tangki dilakukan di tempat penampungan minyak goreng milik SIL sesuai jumlah yang disepakati. Penyedotan dilakukan oleh orang orangnya SIL yang selalu stand by di pangkalan yang berada di bilangan Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Tempat penampungan minyak goreng curah curian milik Mafia SIL ini sengaja di pagar keliling dengan menggunakan seng berukuran 1,5 Meter. Dengan maksud agar kegiatan atau selama proses “kencing” mobil tangki tidak dapat dilihat oleh warga sekitar dan orang yang kebetulan melewati tempat tersebut.
Selanjutnya, ungkap narasumber yang namanya dirahasiakan usai “kencing” di pangkalan, oknum sopir tangki minyak goreng pun segera melaju memasuki jalan tol yang tidak jauh dari lokasi menuju tempat tujuan. Minyak goreng yang sudah ditampung di tempat penampungan selanjutnya oleh SIL akan dijual kepada agen agen minyak goreng curah.
“Soal harganya, sudah pasti murah. Yang jelas dia (SIL) membeli dengan harga murah dari para oknum sopir tangki minyak goreng. Kemudian akan dijual ke agen agen minyak goreng curah yang juga merupakan sindikat dari SIL selaku Mafia penadah minyak goreng curian,”ungkap Narasumber.
Terkait dengan hal ini, media ini mencoba melakukan pemantauan di pangkalan minyak SIL di bilangan Pondok Kopi , Jakarta Timur belum lama ini. Di pintu gerbang masuk pangkalan tampak sejumlah orang. Diantarnya, oknum berinisial SIT yang bertugas sebagai koordinator di pangkalan . Kepada media ini SIT mengaku, bahwa memang benar pangkalan tersebut milik Mafia penadah minyak goreng curah curian berinisial SIL. ***
